Sabtu, 29 Mei 2010
Bentuk-bentuk Tasyabbuh (Menyerupai Orang Kafir)
Penulis: Al-Ustadz Abu Musa Saifuddin Zuhri Lc.
Sesungguhnya setiap muslim telah dibimbing untuk senantiasa memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ditunjukkan kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sebagaimana doa yang selalu dilantunkan dalam shalat yakni saat membaca surat Al-Fatihah.
Tasyabuh, Bahaya Laten di Tengah Umat
Penulis: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Al-Atsari, Lc
Sejarah mencatat, kehidupan umat manusia sebelum diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangatlah jauh dari petunjuk Ilahi. Norma-norma kebenaran dan akhlak mulia nyaris terkikis oleh kerasnya kehidupan. Tidak heran bila masa itu dikenal dengan masa jahiliah.
Kamis, 27 Mei 2010
Kasih Sayang Islâm kepada Kaum Perempuan
Penulis: Al-Ustâdz Abû ‘Abdillâh Muhammad Yahyâ
Dahulu, kaum jahiliyah sangat merendahkan dan menghina kaum perempuan. Diantara perbuatan mereka adalah mengubur anak perempuan hidup-hidup. Allah telah mencela mereka karena perbuatan biadab tersebut, Allah berfirman:
يَتَوَارَى مِن الْقَوْمِ مِن سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ (النحل: ٥٩)
Artinya: Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. An-Nahl: 59.
Nasehat bagi Para Muslimah Berkaitan dengan Internet
Oleh: Asy-Syaikh `Ubaid Al Jâbirî
Soal Pertama:
Beberapa akhwat menulis beberapa makalah ilmiah (tentang agama –pent.) di beberapa website, mereka membantah para penulis berkenaan dengan pernyataan-pernyataan mereka. Apa pendapat syaikh tentang perkara ini?
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Hukum Ziarah Kubûr bagi Wanita
Penulis: Al-Ustâdzah Ummu Ishâq Zulfâ Husen Al-Atsariyyah
Bagian 1
Setiap amalan yang disyariatkan dalam Islam memiliki batasan-batasan. Hal ini dimaksudkan agar agama ini tidak diaplikasikan secara berlebihan yang ujung-ujungnya kemudian menjadi amalan bid’ah. Demikian juga dengan ziarah kubur. Amalan yang dianjurkan ini bisa menjadi bid’ah jika batasan-batasan syariatnya dilanggar. Hal-hal apa saja yang mesti kita perhatikan dalam ziarah kubur? Dan bagaimana hukum amalan tersebut bagi wanita?
Untuk Wanita yang Keluar Rumah tanpa Hijâb
Sebuah Nasehat dari Samâhatusy Syaikh Al-‘Allâmah Ibnu Bâz rahimahullâh
Merebaknya kejahatan seksual kian memprihatinkan. Namun sedikit yang menyadari bahwa semua itu bersumber dari tersebarnya kerusakan sebagai akibat dari diumbarnya aurat wanita di tempat-tempat umum. Bocah yang masih ingusan atau kakek yang telah renta bisa menjadi pelaku kejahatan karena mereka secara terus-menerus ‘dipaksa’ mengkonsumsi pemandangan yang bukan haknya. Ironisnya, sebagian korban adalah bocah perempuan yang belum mengerti apa-apa. Artikel berikut barangkali bisa menjadi renungan untuk kita semua.
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Mahram, Perkara yang Diabaikan
Penulis: Al Ustâdzah Ummu Ishâq Zulfâ Husein Al-Atsariyyah
Perselingkuhan dengan ipar, perzinaan dengan saudara sepupu, adalah sebagian peristiwa yang sudah banyak terjadi di sekitar kita. Mengapa terjadi demikian? Ini tak lain dikarenakan hukum syariat telah dilanggar dan diabaikan. Berduaan dengan kerabat non mahram, menampakkan aurat di depannya, dsb, merupakan perbuatan-perbuatan yang tanpa sadar sering lakukan dengan menjadikan hubungan kekerabatan sebagai tameng.
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Etika Syar’i bagi Perempuan dalam Menuntut Ilmu
Penulis: Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi
Tidaklah diragukan bahwa perempuan sederajat dengan lelaki dalam hal kewajiban menjalankan perintah agama. Dimana kewajiban menjalankan perintah itu mencakup seluruh perintah agama seperti memurnikan tauhid, sholat, zakat, haji, puasa…dan lain sebagainya.
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
‘Iffah Sebuah Kehormatan Diri
Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Persaingan hidup yang semakin tinggi dan keras banyak memunculkan perilaku umat yang melanggar batasan syariat. Bila perbuatan suka meminta-minta sudah bisa menyebabkan kemuliaan seseorang jatuh, maka yang lebih berat dari sekedar meminta-minta –seperti korupsi, mencuri, merampok, dsb.– lebih menghinakan pelakunya. Namun toh perbuatan tersebut semakin banyak dilakukan. Termasuk maraknya perilaku kaum wanita, hanya demi menginginkan enaknya hidup, mereka rela melakukan perbuatan yang menghilangkan kemuliaan mereka. Padahal agama ini telah menuntunkan agar mereka senantiasa menjaga kemuliaan diri mereka.
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Yang Datang dengan Kebaikan
Penulis: Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Tak sedikit wanita di masa ini yang telah menanggalkan rasa malunya. Dari caranya berbusana, bergaul, dan gaya hidup ‘modern’ lainnya, setidaknya memberikan gambaran fenomena dimaksud. Padahal, Islam telah menjadikan sifat malu ini sebagai sifat mulia, bahkan merupakan salah satu cabang keimanan.
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Selasa, 25 Mei 2010
Hukum Seputar Berhias
Label:
Fatwa-Fatwa,
Muslimah,
Tanya Jawab
Liburan
Berawal Dari Pandangan Mata
‘Pandangan mata’ ternyata bukan perkara remeh. Darinya, bisa muncul berbagai macam bahaya atau kejelekan bagi yang dipandang. Sekilas memang tak masuk akal, namun banyak kenyataan menunjukkan sebaliknya.
Jumat, 21 Mei 2010
Antara Tradisi dan Akhlak Islami
Seiring dengan jauhnya umat dari ajaran yang benar, membuat syariat Islam acap terkacaukan dengan tradisi yang berkembang di masyarakat, lebih-lebih ritual yang menggunakan simbol-simbol Islam.
Minggu, 16 Mei 2010
Mengejar Dunia dengan Amalan Akhirat adalah Kesyirikan
Ada manusia, yang tak peduli siang ataupun malam, terus-menerus waktunya disibukkan dengan mencari uang. Para wanita sampai melelang kehormatannya, menjatuhkan martabatnya karenanya juga. Ringkasnya, hidup adalah uang.
Sebab-sebab Penghapus Dosa
“Dosa-dosa itu akan mengurangi keimanan. Jika seorang hamba bertaubat, Allah k akan mencintainya. Derajatnya akan diangkat disebabkan taubatnya.
Yang Tua Dihormati, Yang Kecil Disayangi
Penulis: Al-Ustadz Abu Muhammad AbdulMu’thi, Lc
Pakaian Wanita di Hadapan Non-Mahram
Tanya Jawab Seputar Haidh
Label:
Fatwa-Fatwa,
Fiqh,
Muslimah,
Tanya Jawab
Kamis, 13 Mei 2010
Al Imam Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah
Penulis: Al Ustadz Zainul Arifin
Tidak ada riwayat yang jelas tentang kapan beliau dilahirkan, hanya saja beliau pernah menyatakan usianya waktu itu telah mencapai 80 tahun, dan tidak ada gambaran yang pasti tentang permulaan kehidupan beliau.
Sebagian riwayat ada yang menyebutkan bahwa dulunya beliau adalah seorang penyamun, kemudian Allah memberikan petunjuk kepada beliau dengan sebab mendengar sebuah ayat dari Kitabullah.
Ruqoyyah dan Ummu Kultsum radhiallahu 'anhuma Kisah Perjalanan Dua Cahaya
Penulis: Al-Ustadzah Ummu Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran
Zainab radhiallahu 'anha bintu Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam
Penulis: Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran
Zainab bintu Khuzaimah Sebuah Kisah dalam Sepenggal Masa
Penulis: Al Ustadzah Ummu Abdirrahman Anisah bintu Imran
Abu Bakar Ash Shidiq Khalifah Rasulullah
Penulis: Al-Ustadz Ahmad Hamdani Ibnu Muslim
Rabu, 12 Mei 2010
Fathimah bintu Qais Al-Fihriyyah radhiyallahu 'anha
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
Dia satu di antara wanita yang berhijrah, menyelamatkan keimanannya. Fathimah bintu Qais Al-Qurasyiyah Al-Fihriyah radhiyallahu ‘anha. Seorang wanita Quraisy yang cerdas dan mulia. Peristiwa perpisahannya dengan Abu ‘Amr bin Hafsh, suaminya, membawa faedah besar bagi orang-orang setelahnya. Begitu pula tuturan kisah menakjubkan yang dia simak dari lisan Rasul-Nya yang mulia.
Umamah bintu Hamzah Al-Hazyimiyah radhiyallahu 'anhuma
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
Mariyah Maulah Hujair radhiyallahu 'anha
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
‘Amrah bintu ‘Abdirrahman
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
Hafshah bintu Sirin
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
‘Aisyah Bintu Thalhah rahimahallahu
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
Ummu Darda’ Ash-Shughra
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
Menyorot Ilmu Nujum
Penulis: Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar
مَنِ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُومِ فَقَدِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ
Selasa, 11 Mei 2010
Muhasabah
Penulis: Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah
Muhasabah sebelum beramal yaitu hendaknya seseorang menahan diri dari keinginan dan tekadnya untuk beramal, tidak terburu-buru berbuat hingga jelas baginya bahwa jika ia mengamalkannya akan lebih baik daripada meninggalkannya.
Sebab-Sebab Keluar Dari Istiqamah
Penulis: Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyyah An Nawawi
مَا لَكِ يَا عَائِشَةُ أَغِرْتِ؟ فَقُلْتُ: وَمَا لِي لاَ يُغَارُ مِثْلِي عَلَى مِثْلِكَ؟ فَقَالَ: أَوْ قَدْ جَاءَكِ شَيْطَانُكِ؟ قَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَوَ مَعِي شَيْطَانٌ؟ قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: وَمَعَ كُلِّ إِنْسَانٍ؟ قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: وَمَعَكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: نَعَمْ، وَلَكِنْ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ أَعَانَنِي عَلَيْهِ حَتَّى أَسْلَمَ
“Ada apa dengan dirimu wahai ‘Aisyah, apakah kamu cemburu?” Aku (‘Aisyah) menjawab: “Bagaimana aku tidak cemburu terhadap orang seperti engkau.” Beliau berkata: “Ataukah telah datang syaithan (yang menjadi) pendampingmu?” Aku berkata: “Ya Rasulullah, apakah (ada) syaithan yang bersamaku?” Rasulullah menjawab: “Ya” Aku berkata: “Apakah setiap manusia didampingi syaithan?” Beliau berkata: “Ya” Lalu aku berkata: “Bersamamu juga?” Beliau menjawab: “Ya, akan tetapi Allah telah menolong diriku atasnya sehingga (ia) masuk Islam.”
Tahukah pembaca, siapa pembisik yang jahat itu? Dialah syaithan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam rangka mengingatkan kita:
ILMU YANG BERMANFAAT
Penulis: Ustadz Qomar Suaidi
HUKUM MELAFAZKAN NIAT
Penulis: Al Ustadz Muslim Abu Ishaq Al Atsari
Label:
Fatwa-Fatwa,
Fiqh,
Tanya Jawab
Menyentuh Wanita Membatalkan Wudhu’?
Penulis: Ustadz Abu Ishaq Muslim
(Abdullah di Salatiga)
Meraih Kebahagiaan Hakiki
Penulis: Ustadz Abdurrahman Lombok
Hidup bahagia merupakan idaman setiap orang, bahkan menjadi simbol keberhasilan sebuah kehidupan. Tidak sedikit manusia yang mengorbankan segala-galanya untuk meraihnya. Menggantungkan cita-cita menjulang setinggi langit dengan puncak tujuan teresebut adalah bagaimana hidup bahagia.
Senin, 03 Mei 2010
Asma` bintu Umais
Sebuah kehidupan yang dilingkupi kemuliaan. Bersaudara dengan para shahabiyah yang mulia, bersanding dengan suami-suami yang mulia, lahir dari rahimnya anak-anak yang mulia. Dia adalah salah satu ahlus safinah yang mengarungi lautan untuk menggapai kemuliaan dua hijrah, menuju bumi Habasyah dan menuju Rasul-Nya yang mulia.
Keutamaan Bersiwak
Sifat Ahlul Jannah
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ غَيْرَ بَعِيْدٍ. هَذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيْظٍ. مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيْبٍ. ادْخُلُوْهَا بِسَلاَمٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُوْدِ. لَهُمْ مَا يَشَاءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ
Hak-hak Wanita dalam Islam
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Mengenal Sifat Yahudi dan Nashara
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.’ Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” (Al-Ma`idah: 82)
Hasad, Penyakit Umat Terdahulu yang Menjangkiti Kaum Muslimin
Hasad, bisa jadi adalah penyakit jiwa yang paling sering menjangkiti atau setidaknya pernah mendera kita tanpa disadari. Penyakit ini sesungguhnya adalah penyakit “tertua” yang menjadikan iblis membangkang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang memilukan, penyakit ini kemudian banyak diwarisi kaum muslimin hingga sekarang.
Ummu Ma’bad radhiyallahu 'anha
Perjalanan hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disertai sahabat beliau, Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu berlangsung diam-diam, menghindari kejaran Quraisy. Perjalanan yang tak ringan. Di tengah payahnya perjalanan Makkah-Madinah, mereka singgah di sebuah tenda, tempat tinggal sepasang suami istri yang selalu memberikan jamuan kepada orang-orang yang singgah di sana. Peristiwa yang menakjubkan pun terjadi dalam kehidupan seorang wanita bernama Ummu Ma’bad.
Beragam Tujuan dalam Menuntut Ilmu
“Janganlah kalian mempelajari ilmu karena tiga hal: (1) dalam rangka debat kusir dengan orang-orang bodoh, (2) untuk mendebat para ulama, atau (3) memalingkan wajah-wajah manusia ke arah kalian. Carilah apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan ucapan dan perbuatan kalian. Karena, sesungguhnya itulah yang kekal abadi, sedangkan yang selain itu akan hilang dan pergi.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1/45)
Saudaraku, Koreksilah Pergaulanmu
Sebagai jalan hidup dan agama yang mengemban misi rahmatan lil ‘alamin, Islam tentu mengatur kaidah bermuamalah atau bergaul bagi pemeluknya. Baik itu terhadap sesama muslim maupun pemeluk agama lain. Tidak mengentengkan yakni tidak tenggelam dalam budaya toleransi yang menjebak, namun juga tidak berlebihan semisal melakukan tindak anarkis.
Asy-Syifa radhiyallahu 'anha
Kejahilan, Penyakit Kronis yang Tercela
Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah yang dimaksud dengan penyakit kronis dalam pembahasan akhlak kali ini? Sudah mafhum, dalam tinjauan medis, penyakit kronis adalah penyakit menahun yang tak kunjung sembuh atau bahkan sulit tertolong lagi melainkan hanya menunggu detik-detik ajal datang menjemput, kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki yang lain.
Label:
Adab dan Akhlak,
Aqidah
Lakukanlah Hal-hal yang Bermanfaat
‘Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullahu berkata:
Label:
Adab dan Akhlak,
Aqidah
Hukum Bertepuk Tangan
Label:
Adab dan Akhlak,
Tanya Jawab
Jangan Meremehkan Dosa
Manusia adalah makhluk yang lalai. Tidak hanya lalai untuk mengerjakan amal ketakwaan namun juga lalai dari dosa-dosa. Lebih memilukan lagi jika manusia acap mengentengkan dosa atau maksiat yang ia perbuat. Seolah-olah dengan sikapnya itu, ia aman dari adzab Allah Subhanahu wa Ta'ala di dunia ataupun di akhirat.
Label:
Adab dan Akhlak,
Aqidah
Hukum (Rambut) Berponi
Tanya: Apa pendapat Anda tentang perbuatan sebagian wanita yang memotong bagian depan rambut mereka dengan maksud berhias, yang biasa distilahkan poni?
Label:
Fiqh,
Muslimah,
Tanya Jawab
Akhir Kehidupan yang Menghinakan
Aku umumkan bahwa jika engkau tidak mati semasa aku hidup dengan hukuman Allah yang tidak terjadi kecuali benar-benar dari Allah seperti mati dengan sakit tha’un, atau kolera berarti AKU BUKAN RASUL DARI ALLAH…
Aku berdoa kepada Allah, wahai penolongku Yang Maha Melihat, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Berilmu, Yang mengetahui rahasia qalbu, bila aku ini adalah pendusta dan perusak dalam pandangan-Mu dan aku berdusta atas diri-Mu malam dan siang hari, ya Allah, maka matikan aku di masa hidup Ustadz Tsana`ullah. Bahagiakan jamaahnya dengan kematianku –Amin–.
Wahai Allah, jika aku benar dan Tsana`ullah di atas kesalahan serta berdusta dalam tuduhannya terhadapku, maka matikan dia di masa hidupku dengan penyakit-penyakit yang membinasakan seperti tha’un dan kolera atau penyakit-penyakit selainnya….
Akhirnya, aku berharap dari Ustadz Tsana`ullah untuk menyebarkan pernyataan ini di majalahnya. Kemudian berilah catatan kaki sekehendaknya. Keputusannya sekarang di tangan Allah.
Penulis, hamba Allah Ash-Shamad, Ghulam Ahmad, Al-Masih Al-Mau’ud. Semoga Allah memberinya afiat dan bantuan. (Tabligh Risalat juz 10 hal. 120)
Apa yang terjadi? Setelah berlalu 13 bulan 10 hari dari waktu itu, justru Ghulam Ahmad yang diserang ajal. Doanya menimpa dirinya sendiri.
Putranya Basyir Ahmad menceritakan: Ibuku mengabarkan kepadaku bahwa Hadrat (Ghulam Ahmad) butuh ke WC langsung setelah makan, lalu tidur sejenak. Setelah itu butuh ke WC lagi. Maka dia pergi ke sana 2 atau 3 kali tanpa memberitahu aku. Kemudian dia bangunkan aku, maka aku melihatnya lemah sekali dan tidak mampu untuk pergi ke ranjangnya. Oleh karenanya, dia duduk di tempat tidurku. Mulailah aku mengusapnya dan memijatnya. Tak lama kemudian, ia butuh ke WC lagi. Tetapi sekarang ia tidak dapat pergi ke WC, karena itu dia buang hajat di sisi tempat tidur dan ia berbaring sejenak setelah buang hajat. Kelemahan sudah mencapai puncaknya, tapi masih saja hendak buang air besar. Diapun buang hajatnya, lalu dia muntah. Setelah muntah, dia terlentang di atas punggungnya, dan kepalanya menimpa kayu dipan, maka berubahlah keadaannya.” (Siratul Mahdi hal. 109 karya Basyir Ahmad)
Mertuanya juga menerangkan: “Malam ketika sakitnya Hadhrat (Ghulam Ahmad), aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku dan aku melihat rasa sakit yang dia derita. Dia katakan kepadaku, ‘Aku terkena kolera.’ Kemudian tidak bicara lagi setelah itu dengan kata yang jelas, sampai mati pada hari berikutnya setelah jam 10 pagi.” (Hayat Nashir Rahim Ghulam Al-Qadiyani hal. 14)
Pada akhirnya dia mati tanggal 26 Mei 1908.
Sementara Asy-Syaikh Tsana`ullah tetap hidup setelah kematiannya selama hampir 40 tahun. Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala singkap tabir kepalsuannya dengan akhir kehidupan yang menghinakan, sebagaimana dia sendiri memohonkannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kini siapa yang sadar dan bertobat setelah tersingkap kedustaannya?
Wallahu a’lam bish-shawab.
ORANG YANG TIDAK BOLEH DIAMBIL ILMUNYA
Abdurrahman bin Mahdi rahimahullahu berkata:
Muslihat Wanita
Wanita, diakui atau tidak, sarat dengan muslihat. Meski kaum pria juga tidak lepas dari yang demikian, perilaku ini lebih lekat kepada kaum hawa. Suka melemparkan kesalahan kepada orang lain, pintar berdalih, dan susah diajak antre adalah contoh sederhana yang banyak kita jumpai.
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Mengamalkan Ilmu
Abud Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga engkau menjadi orang yang belajar. Dan engkau tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai engkau mengamalkannya.”
Label:
Adab dan Akhlak,
Aqidah
Waktu-waktu yang Terlarang untuk Shalat
‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Ada tiga waktu di mana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami, yaitu ketika matahari terbit sampai tinggi, ketika seseorang berdiri di tengah hari saat matahari berada tinggi di tengah langit (tidak ada bayangan di timur dan di barat) sampai matahari tergelincir dan ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.” (HR. Muslim no. 1926)
Dalam hadits di atas kita pahami ada tiga waktu yang terlarang bagi kita untuk melaksanakan shalat di waktu tersebut, yaitu:
1. Ketika matahari terbit sampai tinggi
2. Saat matahari di tengah langit, ketika tidak ada bayangan benda di timur dan di barat
3. Ketika matahari hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam
Jauhilah Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Wanita Itu Aurat
Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Wanita itu aurat, maka bila ia keluar rumah, setan terus memandanginya (untuk menghias-hiasinya dalam pandangan lelaki sehingga terjadilah fitnah).” (Dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih At-Tirmidzi, Al-Misykat no. 3109, dan Al-Irwa’ no. 273. Dishahihkan pula oleh Al-Imam Muqbil ibnu Hadi Al-Wadi'i rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36)
Label:
Adab dan Akhlak,
Muslimah
Langganan:
Postingan (Atom)